Nasyid kami adalah pelita,penerang kegelapan dunia,penyinar jiwa-jiwa mujahadah,melangkah tegap gapai syahadah... Nasyid kami adalah bara api,pembakar peradaban jahili,lentera jiwa-jiwa mu'min sejati,setia menunaikan tugaskan suci...
Tampilkan postingan dengan label Profil Tim Nasyid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Profil Tim Nasyid. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 November 2011

Nasyid Rijalul Kahfi


Rijalul Kahfi grup nasyeed yang didirikan oleh kelompok anak2 muda yang berdedikasi tinggi untuk memajukan nasyeed Indonesia. Bertempat di daerah Tanah Abang - Jakarta Pusat,Mereka mendirikan nasyeed beralirkan Harokah ( nasyeed penyemangat / pergerakan ) Rijalul Kahfi mempunyai arti pemuda - pemuda yang ada di GOA yang mempunyai filosofi atau makna bahwa Kami akan tetap mempertahankan iman walaupun kami harus tinggal di dalam GOA dan pada akhir nya kami akan di selamatkan oleh Alloh SWT,seperti dalam kisah ashabulkahfi...ALLOHUAKHBAR !!!

Kamis, 21 Oktober 2010

Nasyid Gondes


GondeS dibentuk pada tgl. 20 Maret 2003 bersamaan peluncuran perdana PKS di Monas Jakarta. Karena Allah SWT belum mengizinkan GondeS tampil di acara tersebut akhirnya debut pertama GondeS adalah mengikuti Festifal Nasyid Nusantara bulan April 2003 di IPB Bogor. Dengan niat untuk memperkenalkan diri sebagai nasyid dengan warna parodi yang mengubah (bahasa tidak bakunya mlesetin) lagu2 populer masa kini/masa lalu maupun lagu2 nasyid yang sudah akrab di telinga para pecinta nasyid. Hasilnya..? GondeS sukses menjadi peserta yang mendapat applous, tepuk tangan tergemuruh, sampai pihak perwakilan rektorat IPB secara khusus bincang2 dengan GondeS dan menyatakan apresiasinya karena GondeS berani tampil beda dan mampu menyampaikan nasyid dengan aksen ringan, tidak terlalu serius dan tidak menggurui, tetapi pesan dakwahnya tetap dominan, sehingga diharapkan dapat mencuri hati kalangan muda yang masih ogah-ogahan atau yang baru saja kembali dalam pangkuan dakwah/tarbiyah.


Setelah itu undangan untuk mengisi berbagai acara baik di Kampus, SMA, Mabit, sunatan, walimahan (ini yang paling banyak), PKS, Hotel, Sabili, Ramadan Bersama Riska di Mall2 / Plasa2 ternama di Jakarta, siaran di radio dan sebagainya, mengalir kian deras bak sungai Ciliwung, Jakarta.

Mulanya, seiring dengan makin sering tampilnya GondeS, ada masukan, yang intinya apakah GondeS tidak khawatir bila banyak audiens yang lebih suka GondeS karena lucunya bukan karena nilai2 dakwahnya. Dengan serius GondeS musyawarah dan sepakat untuk belajar menciptakan lagu2 haroki. Ternyata lagu2 haroki GonseS lumayan mendapat tempat di hati para pecinta nasyid, walaupun belum sedahsyat lagu2 haroki dari tim2 nasyid pendahulu GondeS. Sejak itulah GondeS dalam setiap penampilannya selalu mengombinasikan antara lagu2 parodi 80% dan haroki 20% (mulanya / awalnya sih… 70% : 30%).

Dalam rentang waktu kurang lebih 1 tahun, pada pertengahan Januari 2004 GondeS dengan PeDe tinggi dan doa tentunya, silaturrahim ke Akhi Fajar TP, Bos BSP Record 021-7993351, menawarkan kerja sama untuk membantu rekaman album perdana GondeS. Alhamdulillah Akhi Fajar memberi kepercayaan dan kesempatan kepada GondeS untuk rekaman album perdana GondeS berjudul GELORA JIHAD dengan lagu andalan lainnya JIHAD PKS 2004/PILEH NO.16 dalam kurun masa 1,5 bulan, kelar. Peluncuran perdana album GELORA JIHAD pada tanggal 20 Maret 2004 di GOR Brojo Sumantri Kuningan Jaksel bersamaan dengan kampamye PKS putaran pertama untuk wilayah Kuningan Jaksel, yang dihadiri oleh Ust. Hidayat Nur Wahid, Ust. Ahmad Heriyawan, Ust. Igo Ilham, Anneke Puteri dan para tokoh PKS lainnya yang tidak bisa GondeS sebutkan satu persatu. Diluar dugaan, dan tentunya ini semua atas izin Allah SWT, sambutan para pecinta nasyid sungguh luar biasa bagusnya sampai bikin GondeS terharu, bahkan Ust. Hidayat Nur Wahid secara pribadi mengucapkan terima kasih atas kontribusi GondeS untuk dakwah PKS. Masa2 kampanye PKS itulah GondeS gunakan sekaligus untuk promo album, yang antara lain meliputi wilayah DKI, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, dan Kerawang. Kalau dalam hal distribusi kaset, BSP Record bekerja sama dengan Fatahilah, dan sampai sekarang telah dirilis 5.000 keping kaset (yang udah beli kaset GondeS mudah2an masuk syurga, yang belum beli kaset GondeS mudah2an tidak masuk… angin).

Kenapa di kaset GELORA JIHAD kok lagunya nggak ada yang parodi, hayo..? Begini ceritanya. Alasan pertama dan utama adalah karena GondeS belum punya investasi untuk membiayai rekaman lagu2 parodi, disebabkan GondeS harus membayar royalti/paten si pencipta lagu yang GondeS parodikan jika direkam, kalau untuk live show sih tidak perlu itu, meskipun etisnya sih tetep bayar lah yau. Jadi alasan kedua… tidak ada. Artinya jika ada relawan yang ikhlas membantu doku/fulus ke GondeS untuk rekaman lagu2 parodi, wow… subhanallah bangeeeet. Pertengahan Juli 2004 Akhi Fajar Bosnya BSP Record meluncurkan album parodi haroki (GondeS nyumbang 2 lagu, walau cuma 1 lagu yang parodi dan 1 lagi haroki asli, gak papalah buat terapi percobaan pasar nasyid, eh tapi yang lagu parodi original ciptaan GondeS loh…), dengan label GondeS DILEMA HATI kompilasi dengan tim nasyid Al Asyraf (Kalimantan), Inspirasi (Sumatera), Haluoleo (Sulawesi), Azzam (STAN Jakarta) dan Dzikrun Nada (sebuah SMA di Jakarta).

Ada Ibu2 yang bertanya, "Apakah ndak ada nama yang lebih Islami dari GondeS, toh Mas?"
Kami jawab dengan filosofi, caile, dan gantian GondeS nanya ke Ibu2 tadi, "Apakah yang boleh dakwah hanya Abdussalam, Abdurrahman, Abdul Aziz dan Hadijah atau Fatimah?, terus apakah Paijo, Frengky, Paidi, Bram, Tugiyo, Tukiyem, Shinta, Tamara, Tuminah dan sebagainya tidak boleh berdakwah? nggak kan? Nah kalau begitu, yang boleh bernasyid tidak hanya Izzatulislam, Arruhul Jadid, atau Shoutul Harokah donk? ya nggak? Jawab sendiri Coy…."
Bahkan, kalau GondeS boleh 'protes balik', apakah nama tim nasyid seperti Brother, Snada, F-One, Justice Voice, dsb itu Islami? ya ndak lah… itu Inggrisi / Indonesiai, kebetulan saja GondeS itu jawani sehingga dianggap tidak islami. Ugh… sebel dech.
Tapi ndak papa loh karena masukan dan kritikan itu tanda cinta kepada GondeS, ehm… romantis syekallee..! Dan untuk visioner, GondeS ingin memberikan nuansa edukasi, bahwa dalam dakwah itu kita jangan selalu terkungkung dengan label atau nama dan tampilan luar yang rentan abrasi, tapi harus lebih kita tekankan pada substansi, karena mendakwahi tukang becak dengan tukang insinyur itu konstelasi trik dan strateginya harus beda dimensi (Hiiii... ngomongnya sok ilmiah nih ye).

Kemudian kalo mau ngundang GondeS yang penting diantar jemput (dalam kota via taksi no problem asal argonya dibayarin, mikrofonnya 6 buah, sound system ada mixernya yang oke, kalo acara tidak di masjid ada drumnya lebih joss, belum dibooking orang, dan… tidak pasang tarif mematikan tapi juga tidak gartis gitu loh, nego..nego tetep ada, fantastis khan..? Ya iyalah… GondeS terima berapapun mampunya panitia yang ngundang. Untuk dakwah bok… jangan sampai tarif menghambat lajunya dakwah, huh..! Takutnya kalo GondeS minta 2 jeti tapi panitia sebenarnya mau ngasih 5 jeti?, khan panitia bisa tersinggung nantinya..!

Oke deh… segini dulu ya sinopsis GondeS (Urut foto : JQ, GusFoel, Faisal, Edo, Lutfi, Rivai, & Yudi drummer) doain GondeS tetap lurus niat ya, tenang… kalau ada ide baru, baru BERSAMBUNG.

GondeS..? Ya Sih..! (ngucapinnya kaya Dian Sastro)

Base Camp GondeS : Jln. Bangka 3-A No.3 Rt.9 Rw.3 Pela Mampang, JakSel 12720 HP 0813-111-30-757 (GusFoel)

Rabu, 20 Oktober 2010

ZERO nasheed


Bermula dari kesamaan hobby, bakat serta pengalaman dari berbagai team Nasyid. Ditambah dengan adanya kesamaan ‘impian’ untuk memiliki team nasyid yang solid sebagai wadah perjuangan dalam mensyi’arkan ISLAM yang universal, agar dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja. Segala perbedaan karakter dan latar belakang yang ada, terjalin indah dalam sebuah Team Nasyid yang secara resmi terbentuk pada tanggal 1 Januari 2006 yang mereka sebut “ZERO”, yang menurut Hendri (salah seorang personil ZERO), nama tersebut dipilih sebagai motivasi, "betapapun mungkin kami tak mempunyai nilai apa-apa, tapi kami akan terus berjuang untuk memberi arti bagi kehidupan ini. Sebagaimana angka nol yang meski tak mempunyai nilai tapi sangat berarti. Juga untuk mengingatkan, bahwa kami bukan apa-apa, hanya DIA-lah yang maha segala-galanya." Ungkapnya.

KONSEP MUSIK
Konsep yang diusung ZERO dalam bernasyid ialah universalitas. ZERO mengangkat tema-tema Perjuangan, Keagungan ALLAH, Kemanusiaan, dan -tentunya- Cinta yang dikemas dengan mengadopsi musik R&B, Hip-Hop, Pop, dan sedikit sentuhan orkestra. Dengan konsep ini, ZERO berharap dapat lebih mudah menyampaikan “pesan-pesan” yang terkandung dalam lirik-lirik nasyid yang dibawakan.

Awan Acapella Nasyid


Berdiri pada 04 Februari 2007, tim nasyid yang mengambil jalur genre acapella ini melejit prestasinya setinggi nama yang mereka sandang. Awan juga aktif menciptakan lagu-lagu sendiri. Konsep bernasyid AWAN adalah entertaining nasyid dengan kekuatan perkusi dan acapella berformat band. AWAN saat ini digawangi oleh 5 personil dengan karakteristik uniknya masing-masing. Mereka adalah: Didik Husada (Choir 1) Hari Nugraha (Choir 2) Hendro Puspito Aji (Bass) Rizki Novandi (Vokal), dan Tedy Zulqirofik (Perkusi)

Senin, 20 September 2010

Nasyid Faith


FAITH
sebuah tim nasyid akapela, seni suara grup vokal tanpa alat musik, tapi dengan musik mulut.

Lahir pada 8 Desember 2006, di sebuah kos-kosan samping Masjid Al Barkah, Kalimangso, Jurangmangu Timur Tangerang. Tim nasyid yang bernaung di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa STAN angkatan 2006 dah 2007 (lulus 2009 dan 2010); Personelnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Palembang, Bekasi, Cimahi, Kebumen sampai Semarang...(bukan Sabang sampai Merauke). Inilah kami, tim nasyid yang mengusung ruhul dakwahtainment, berdakwah sambil menghibur (bukan menghibur sambil berdakwah)...

FAITH adalah sebuah halaqoh (lingkaran) di antara kelima personelnya.
Hmm... kini lingkaran itu makin meluas saja. Yang sudah lulus kuliah menjalani kesibukan. Yang masih kuliah, sedang dalam jalan juang. Alhamdulillah, meskipun FAITH mengalami kondisi tersebut, masih ada tim-tim nasyid lain di lingkungan Jurang Mangu yang terus menggelorakan dakwahtainment, antara lain:

- KAUTSAR (akapela)
- AZZAM (akapela)
- ILTIZAM (haroki)
- FAITH 2 (akapela)

Mari dukung para munsyid agar terus dapat menggelorakan dakwah Islam lewat seni nasyid. Doa saudara-saudari semua sangat kami harapkan, bukan agar kami dijerat oleh tali-tali popularitas, tapi agar manfaat dakwah yang kami tebar senantiasa istiqomah, tercermin dalam niat hingga tindak-tanduk kami, hingga tentu saja, senandung yang kami bawakan.

Keep istiqomah... munsyid dan pecinta nasyid sekalian

Nasyid Raihan


Raihan adalah sebuah grup nasyid yang berasal dari Malaysia. Raihan sendiri berarti wewangian, dan memulai debut dengan album Puji-pujian dan laku keras termasuk di Indonesia. Raihan pernah mendapatkan double platinum dalam album Demi Masa. Raihan sering pula diundang untuk konser di seantero dunia, diantaranya di Hongkong, Kanada, Perancis, Rusia dan Inggris. Saat konser di Inggris, Raihan di berikan penghargaan oleh Ratu Elizabeth II.

Raihan pernah berkolaborasi dengan beberapa grup musik, dan pernah mencoba bereksperimen dalam lagu Do U Know Him? bersama grup RnB Muslim di Inggris yaitu mecca2medina, juga pernah berkolaborasi dengan Muhammad al-Husayyan di lagu Araftuka. Bersama band Malaysia, juga pernah berkolaborasi dalam sebuah lagu di album Allahu.

Senin, 05 Juli 2010

Tim Nasyid The CS


ERSONIL

TOMY OCTAVIAN “TOMY”

S. AZMI SYAHBUDDIN “AZMI”

DHIYA RIFKY RAHMAN “KAK IIK”

SAUT MARTUA HASIHOLAN S. “SAUT”

CARLEONE DE PRIMA “LEON”

M. RIFQI ANDIKASANI “DEK IIK”



Branding : Santun, Easy Listening, dan Ceria

Lahir : 12 Maret 2005

Lagu : Waspadalah (simple version dan new version)

Mama Bunda Ummi apapun namanya (simple version dan orchestra version)

Tobat (acapella)

Saat Hujan Datang

Jangan Kau Menyerah (harajuku style)



Unik dan Fenomenal. Dua kata itu agaknya mewakili salah satu tim paling terkenal di ANN Jateng. Tim ini merupakan contoh tim nasyid yang membangun sejarahnya dari nol. Berawal dari personil yang tidak mengerti musik, hanya bermodal semangat, tim ini terbentuk. Sering menjadi underdog diberbagai kompetisi nasyid, justru membuat The CS sering menjungkirbalikkan keadaan dan keluar menjadi pemenang. Sebut saja Juara 1 FN persimaptar AKPOL Jateng 2009, Juara 1 FN Unnisula Jateng 2006, serta belasan prestasi lainnya. Bersama Awan dan Syahdu, mereka menjadi wakil ANN Jateng yang mendapat predikat juara di FNPI 2009 zona 3.

The CS menjadi tim paling konsisten dalam memperbaiki kualitas. Tercatat ada sekitar 20-an personil yang pernah terlibat dalam generasi The CS, sampai mereka menemukan squad terbaik sekarang. Konsistensi ini membuat The CS menjadi salah satu tim terbaik ANN Jateng. Uniknya lagi, alumni The CS sebagian masih bertindak sebagai supervisor, manajer, pencipta lagu, penyokong dana, dan asisten The CS. Hal ini membuat The CS mampu menciptakan banyak karya fenomenal mereka, yang memiliki ciri simpel dan menggelitik. The CS juga tim yang berani mengambil genre acapella dan musik sekaligus. Lagu-lagu nasyid yang lucu, namun biasanya mengandung pesan yang kuat, sebagian kecil telah di publish di radio-radio nasional dan TV lokal. Prestasi Fenomenal terakhir mereka adalah saat ini adalah tim yang berhasil mendapat nominasi terbanyak sebagai 3 besar terfavorit anugrah nasyid suatu radio. Lagu The CS juga dapat ditemukan di Album Kompilasi Nuris FM volume 1.

Sabtu, 05 Juni 2010

Tim Nasyid Azzam


Nasyid Azzam
Group nasyid Azzam di bentuk pada 18 Agustus 2009...Team nasyid ini didirikan atas dasar keprihatinan ketika menghadiri walimahan baik walimah kader dakwah maupun masyarakat di lhokseumawe..dimana nuansa islami terpancar dari walimah tersebut..tinggal satu yang masih belum yakni hiburan..hiburan masih menyuguhkan lagu yang tidak sejalan dengan syariat islam yang dijalankan dibumi Nanggroe Aceh Darussalam.untuk itu group nasyid AZZAM didirikan sebagai salah satu solusi hiburan Islami...dengan motto LEBIH BAIK MENYALAKAN LILIN WALAUPUN TAK SEBERAPA TERANGNYA, DARI PADA MENGUTUK KEGELAPAN..

Group nasyid AZZAM beraliran aransemen dan acapella
nasyid yang dibawakan lagu-lagu RAIHAN, THE FIKR, AL MAIDANY, GRADASI, AWAN, SKALA, dll..

Personil Group nasyid azzam :
1.Muhammad Ihsan (ihsan) Poltek Lhokseumawe
2.Tri Novira Iskar (Koceks) Poltek Lhokseumawe
3.adji Akkes Pemda
4.reiful SMAN 1 Lhokseumawe
5.raja SMAN 1 lhokseumawe
manajer ikhsan pauzi (abu nafisah)
cp. 085261038161/085270866169


Prestasi yang pernah di raih :
1. Juara 2 Festival Nasyid Acapella se-kota Lhokseumawe dan Aceh Utara RRI Lhokseumawe Tahun 2009/1430 H.
2. Juara 1 Festival Nasyid se-Aceh di Banda Aceh 2009/1431 H.

Berbagai penampilan nasyid Azzam :
1. Penampilan di Aula MPU Lhokseumawe, Aceh Utara.
2. Pembukaan MTQ Muara Dua kota Lhokseumawe.
3. Festival Nasyid Acapella se-kota Lhokseumawe dan Aceh Utara RRI Lhokseumawe.
4. Penampilan di acara walimahan kader.
5. Penampilan di acara Launching Matapena-salimah kota Lhokseumawe .
6. Penampilan Festival Nasyid se-Aceh di Banda Aceh.

Selasa, 18 Mei 2010

Nasyid Justice Voice


Nasyid Islami tumbuh dari komunitas masjid dan kerohanian Islam kampus. Ia memiliki paduan keindahan musik dan isi syair yang menggugah sense religiusitas. Pemaknaan nasyid akhirnya lebih luas dari sekedar produk seni biasa.

Berpegang pada filososfi “air“, memancar ke segala arah, nasyid harus dapat masuk dan diterima oleh seluruh kalangan. Air dapat mengikuti apapun yang berada di sekitarnya, menyebar tanpa bisa dicegah, lembut tapi bisa menembus bebatuan. Dan di sinilah kami melangkah…
Asal Mula

Air… bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Selalu mengalir membawa manfaat bagi manusia dalam berbagai wujud dan cara. Seni juga bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di sisi lain, Islam adalah jalan kehidupan… Apakah keduanya berlawanan? tentu saja tidak. Dengan ilmu hidup lebih mudah, dengan seni hidup menjadi lebih indah dan dengan agama hidup lebih terarah.

Islam itu luas dan menyeluruh karena dakwah harus menyentuh semua aspek kehidupan. Ia bisa tampil dalam berbagai penyajian dan keindahan. Bahasa kerennya adalah “a truth well told”. Termasuk dalam bentuk musik.

Untuk itulah kami hadir sebagai bagian dari kehidupan, nasyid akan memberi kemanfaatan dalam berbagai rupanya.

Logo JVJustice Voice mengambil lambang dari aksara mandarin “shuei” yang artinya air. Nama Justice Voice dipilih karena merupakan kata yang paling banyak muncul dalam Al Qur’an. Kami berharap nama Justice Voice dapat mengingatkan kami bahwa dakwah, menyampaikan ajaran Islam adalah misi yang senantiasa kami emban.
Visi, Misi dan Slogan

Visi: Menjadikan JV diakui di belantika musik Indonesia

Misi: Membumikan nasyid, agar nasyid dipahami sebagai salah satu musik, unsur hiburan, yang cocok untuk setiap kalangan tanpa melepaskan sisi religiusitas dari akar sejarahnya.

Slogan: Funky tapi Syar’i. Justice Voice memberi sebuah pemaknaan bahwa “funky” yang kami maksud adalah smart, aktif, tidak kaku, out of the box, berwawasan, gaya tetapi tidak keluar dari batasan Syar’i.
Salam

SalamSalam: Salam Justice Voice dilakukan dengan mengacungkan tangan kiri, dengan mengacungkan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, jari manis dan kelingking ditekuk. Formasi jari itu bila dilihat dari depan akan membentuk inisial Justice Voice. JV.

Rabu, 05 Mei 2010

Tim Nasyid Sigma


Sigma merupakan singkatan dari Senandung Islam Gapai Maghfirah Allah. Tim nasyid asal kota Dumai Riau ini berdiri tanggal 23 Desember 2006. dengan konsep tim nasyid progresif mencoba memberikan alternatif musik kepada semua kalangan dan menyejukkan hati bagi setiap pendengarnya
Dilihat dari profil tim, Sigma merupakan gabungan dari lima pemuda yang memiliki latar belakang pekerjaan berbeda-beda, antara lain karyawan Pertamina, bekerja di RSPD, BAZMA (Baituzzakah Pertamina), PZM (Pundi Zakat Madani) dan Lazis PLN. Akan tetapi subhanallah, walaupun dengan kesibukan kerja masing-masing personil, SIGMA telah membuktikan komitmen mereka dijalur nasyid. Adapun personil SIGMA:

* Yedo Kurniawan
* Hermansyah
* Yoni Putra
* Zulmy Erwinsyah
* Junaidi.


Wujud eksistensi Sigma, saat ini telah terbentuk management di 5 daerah potensial untuk pengembangan sayap dan marketing tim diregional masing-masing:

* Moh. Atlizan Management Malaysia
* Rahmat Triwijaya Management Jakarta
* Renanda lastri Management Pekanbaru
* Yafizham Management Medan
* Desi Susanti Management Padang
* Delvy Zumeri Management Dumai

Dimanageri oleh Yedo Kurniawan sigma juga mengukir prestasi ditingkat nasional sebagai Finalis FNPI 2009. setelah menjuarai audisi wilayah sumatera. Dan ditahun 2010 sigma telah memuat kontrak kerja bersama sponsor antara lain Pertamina, Bazma, Pemda Kota Dumai, dan sebagainya wujud bukti komitmen dan kerjakeras sigma itu sendiri memperkenalkan seni islam dan duta Riau dijalur nasyid.

Kamis, 18 Maret 2010

Nasyid Snada


Kelompok yang mendapatkan namanya dari seorang kyai kondang, KH. Toto Tasmara ini menjadi ikon nasyid Indonesia. SNADA memberikan jalan dan menjadi pioneer bagi tim-tim nasyid muda yang bermunculan secara cepat dan mengagumkan di seluruh pelosok nusantara. Merekalah kelompok nasyid pertama yang membawa nasyid ke sekolah, kampus, hotel, perhelatan pernikahan, konferensi, dan event lokal, nasional, regional, dan bahkan internasional.
Sejak dirintis tahun 1991 oleh Agus Idwar Jumhadi (Iid), Erwin Yahya (Ewink), dan M. Lukman Nunasyim (Lukman), SNADA telah membuat beragam kejutan. Bermula dari teknik bernasyid membagi suara, sambil berdiri, dan menghadap penonton. SNADA memberikan kejutan bagi blantika pernasyidan saat itu, dimana semua orang bernasyid dengan cara duduk, tanpa membagi suara, tiada unsur entertainment, dan monoton. Masuknya personil keempat, Alamsyah (Isa) tahun 1992, membuat kelompok ini lengkap dengan 4 suara.

Masuknya Alamsyah Agus (Aal) dan M. Iqbal Taqiudin (Iqbal) melengkapi rumusan nasyid mereka sehingga
seperti Boyz 2 Men pada saat itu. Iqbal yang mantan juara di berbagai festival lagu seperti Cipta Pesona Bintang dan Voice of Asia, membuat penampilan SNADA semakin kinclong pada masa itu.

Kepergian Isa di tahun 1995 karena kesibukan dan visi yang berbeda serta masuknya dua personil baru, Ikhsan Nur Ramadhan (Ikhsan) di bulan Maret 1999 yang notabene mualaf dan Teddy Tardiana Tarlanda (Kang Teddy) di bulan Nopember 2000, memberikan kejutan-kejutan lebih dahsyat bagi SNADA sekaligus blantika nasyid yang semakin marak dari tahun ke tahun.

Ikhsan yang mantan pe-‘basist’ dan Teddy yang penyanyi profesional membuat performa SNADA lebih sempurna, penuh ragam ekspresi suara, dan karakter serta kekuatan vokal yang jauh lebih prima.
Kemampuan olah suara Teddy melengkapi karakter vokal Iqbal. Terlebih lagi sejak anak-anak muda ini
mendapat gemblengan dari Sekolah Farabi— sekolah musik Dwiki Darmawan yang sejak lama sudah memberi support sangat positif terhadap nasyid di Indonesia terutama kepada SNADA.

Nasyid Shoutul Harokah


ShouHAR bediri di Bandung pada tanggal 31 Desember 2001 dibentuk atas dasar keinginan untuk menjadikan nasyid sebagai sarana penyebaran da’wah islam dan penyemangat para aktivis da’wah di seluruh penjuru dunia.
ShouHAR dirintis oleh para aktivis da’wah di Indonesia seperti Muhammad Taufik Ridlo, Lc., M.Dipl.Ec aktivis da’wah yang merupakan alumnus timur tengah juga pakar ekonomi syariah, Hilman Rosyad Syihab, Lc aktivis da’wah juga alumnus timur tengah yg mengambil keilmuan dibidang syariah, Rikrik Hartadi, Ridwan Solichin, Cecep D Hidayat, Raden Candra, Asep Irawan merupakan aktivis da’wah kampus dan sekolah ada juga Umar Rakhmatullah, Andhika (Drummer) juga personil ShouHAR yang sama merintis tim nasyid ini namun karena kesibukannya mereka tidak lagi bergabung di tim nasyid ini. Untuk posisi Drummer selanjutnya di isi oleh 2 orang pemuda yang memiliki background musik yg sarat pengalaman yaitu Bakti Prawira dan Raphael Prapanca.

Sudah 5 Album dan 1 Single Album direlease oleh ShouHAR selama 9 tahun berkiprah dibelantika dunia nasyid nusantara ini, Album pertama adalah “Derap Keadilan” (2003), Album “Tak Kenal Henti” (2005), Album “Ini Langkahku” (2006), Album “Bangkitlah Negeriku Harapan Itu Masih Ada” (2008), Album Kumpulan Nasyid Arab (2009) dan Album Single “Mars Wanita Keadilan” (2009)

Tampil diberbagai event nasional atau international dan perhelatan-perhelatan nasyid sudah tidak bisa dihitung, karena hampir bisa dipastikan jika ada event-event besar maka ShouHAR senantiasa diundang apalagi jika ada tema-tema tentang kemanusiaan dan perjuangan rakyat Palestina, berbagai daerah dinusantara pernah di sambangi ShouHAR untuk memberikan semangat da’wah melalui nasyid-nasyid perjuangannya yang merupakan ciri khas dari tim nasyid ini. Penghargaan yang pernah diperoleh ShouHAR adalah dari Kaukus Parlemen Palestina atas kepedulian ShouHAR dalam turut berpartisipasi membela Rakyat Palestina melalui karya-karyanya penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh ketua Parlemen Palestina di Jakarta (2009), Di Indonesia ShouHAR menduduki tangga teratas dalam chart Ring Back Tone untuk kategori Religi Indie.

Nasayid Izzatul Islam


Da Story of IZIS

Tim nasyid Izzatul Islam dibentuk oleh para aktifis dakwah kampus dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Depok. Di sela-sela kuliah, mereka aktif berlatih di mushalla kampus bernama Mushalla Izzatul Islam.

Tim nasyid FMIPA UI sendiri dibentuk lama sebelum rekaman album pertama Izis; SERUAN. Tim nasyid FMIPA UI telah ada sejak tahun 1992, anggotanya antara lain adalah Ust. Ahmad Sahal, Lc (Kaderisasi DPP PKS) dan Nurcholiq Ramdhan (Direktur PT.Nada Cipta Raya). Anggota lainnya keluar-masuk, tergantung kesibukan masing-masing. Kalau kosong, ya ikut latihan atau ikut pementasan.

Ada seorang personel yang cukup berbakat dan komitmen mengembangkan tim. Dialah Elva Wiseso. Dengan gigih, beliau mencoba membuat tim nasyid ini lebih profesional. Beberapa anggota potensial kemudian direkrutnya, salah satunya Novi Hardian. Pada perjalanannya, kedua personel inilah yang menjadi inti dari tim nasyid FMIPA UI.

Tahun 1994, saat mahasiswa baru hadir, Elva dan Novi rutin melatih beberapa mahasiswa baru itu untuk bergabung kedalam tim. Dari sinilah bergabung nama-nama Afwan Riyadi, Agus Suharyadi d an M Cholid Riza.

Tahun-tahun itu, tidak sah menyebut nama tim nasyid FMIPA UI atau Izzatul Islam tanpa menyebut satu nama : Bharata Adhi Dharma. Mas Bar (biasa dipanggil begitu) adalah penggubah semua nasyid Izis kala itu, dan sekaligus menjadi motivator spiritual tim. Beliau, bersama manajer Nurcholiq Ramdhan dan motor tim, Elva Wiseso; memberanikan diri membuat album tim nasyid FMIPA UI. Terkumpul 6 lagu karya Mas Bar, ust.Sahal dan pak Qodar Selamet (pendidik) serta diselingi 2 nasyid berbahasa Arab; jadilah tanggal 8 Desember 1994 tim nasyid FMIPA UI merekam album pertama mereka bertajuk SERUAN.

Tentu nama tim nasyid FMIPA UI kurang mengglobal. Maka dipilih nama baru untuk tim ini, yaitu tim nasyid Izzatul Islam. Diambil dari nama Mushalla kampus FMIPA UI serta misi tim dalam bernasyid, yaitu izzul Islam wa Muslimin (memuliakan Islam dan kaum Muslimin).

Anggota Izis pada awalnya selalu bergantian. Jumlahnya-pun sangat besar untuk ukuran tim nasyid; pernah hingga 23 orang! Ini dikarenakan program rekruting personel baru tim Izis karena personel lamanya banyak yang disibukkan dengan jabatan dalam struktur dakwah kampus. Nama program ini Primavera (ngikutin Kurniawan DY dkk). Dari program ini terlibatlah Eko Sudrajat.

Saat itu (medio 1994 – 1996), dunia nasyid tidaklah seperti sekarang ini. Nasyid hanya menjadi bagian dari hiburan dalam acara seminar-seminar Islam yang dahulu marak sekali. Sesekali saja ada acara pentas seni Islam. Namun Izis kala itu sudah lumayan “dikenal”. Paling tidak, kota Bandung, Yogya dan Solo pernah mereka sambangi. Juga terlibat dalam pementasan besar di TIM dan Erasmus Huis Jakarta serta Dago Tea House Bandung bersama 2 tim besar saat itu; Snada dan Suara Persaudaraan.

Tahun 1996, setelah meluncurkan 3 album (Seruan, Ramadhan dan Untuk Sebuah Cita), mas Bar mengundurkan diri dari Izis. Hal ini sempat menjadi pukulan besar mengingat beliau adalah penggubah nasyid serta motivator tim. But show must go on, kata orang sono. Izis haruslah tetap eksis dalam dakwah melalui nasyid.

Setelah badai krisis dan demonstrasi reformasi, Izis bersiap kembali berkiprah. Saat itu, jumlah personel amat menipis, tinggal 7 orang saja. Itupun 4 orang sudah lulus kuliah (Elva, Novi, Marzuki dan Eko). Namun dengan azzam kuat, lahir jugalah album Izis (yang mungkin paling dikenal) Kembali..!. Aransemen album ini digarap oleh Fathurrahman, teman dekat manajer Nurcholiq Ramdhan. Pada awalnya, Fathur diplot sebagai pengganti mas Bar; motivator di luar arena. Namun melihat kebutuhan tim, Fathur akhirnya menjadi personel tim nasyid. Dari sinilah, Izis melepaskan diri dari bayang-bayang FMIPA UI.

7 personel (Afwan, Agus, Cholid, Eko, Elva, Fathur dan Novi; sedang Marzuki pergi ke Rusia) yang terlibat dalam album Kembali..! inilah yang kemudian “ketiban rejeki” bisa berkeliling nusantara. Seluruh kota besar di pulau Jawa disambanginya. Juga beberapa kota di Sumatra. Jaulah (perjalanan) keluar kota ini berlanjut terus hingga promosi album Berderap di Jalan Panjang serta VCD Izis Marching Out.

Kerja yang cukup keras saat itu, dimana Izis menghasilkan 2 album dan 1 VCD serta menggelar 2 konser tunggal hanya dalam rentang waktu 2 tahun! Belum lagi kesibukan promosi ke berbagai daerah yang terus menguras tenaga. Tak heran, personel Izis kadang tidak lengkap dalam berbagai show. Juga beberapa personel drop fisiknya. Pernah, salah satu personel harus pulang menggunakan taksi kerumahnya setelah show di : Solo!

Show luar kota juga sedikit memiliki kenangan, paling tidak bagi Novi Hardian. Saat pernikahannya, Izis sedang manggung di Batam. Jadi tidak satupun personel Izis hadir dalam pernikahannya. Juga saat kelahiran putra pertama Novi, sang bapak baru itu sedang manggung di Tegal. Jadilah, momen perubahan status sebagai ayah itu tidak dihadirinya sendiri.

Momen besar Izis terjadi lagi di pertengahan tahun 2002. Elva sang motor tim, mengundurkan diri. Kegalauan cukup merasuk saat itu, namun tidak lama. Izis justru menambah 2 orang personel yang cukup mumpuni dalam musik; Muji Raharjo dan Noorahmat Pudyastomo.

Format nasyid Izis kembali mengalami pengayaan sejak masuknya 2 personel tersebut. Keduanya memiliki back ground musik klasik, menambah artistik aransemen musik Izis menjadi tidak asal teriak dan semangat saja.

Tahun 2004, kembali terjadi perombakan. Kali ini pada posisi manajer. Nurcholiq Ramdhan, pendiri serta manajer tim sejak berdirinya, mengundurkan diri karena kesibukannya menangani PT.Nada Cipta Raya yang saat itu berkembang amat pesat. Maka dimintalah Ali Amril, mantan personel Izis juga, untuk menangani tim.

Hasilnya-pun cukup dahsyat. Izis sukses menelurkan 3 album, 3 VCD serta 3 konser hanya dalam waktu 2 tahun!!! Penjualan album lama digenjot kembali, juga pementasan keluar kota kembali digelar setelah lama absen. Maka beberapa kota baru disambangi, antara lain Mataram, Denpasar, Serang serta Makassar. Thanks to him!

Yang terakhir bergabung dengan Izzatuislam adalah Sonny yang menggantikan Cholid dan Faturrachman. Album terakhir yang di release adalah "Saatnya Kemenangan" tahun 2009 yang merupakan album Izzatulislam ke 13 diusia Izis ke 15 tahun.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More