Nasyid kami adalah pelita,penerang kegelapan dunia,penyinar jiwa-jiwa mujahadah,melangkah tegap gapai syahadah... Nasyid kami adalah bara api,pembakar peradaban jahili,lentera jiwa-jiwa mu'min sejati,setia menunaikan tugaskan suci...

Kamis, 18 Maret 2010

Nasyid Snada


Kelompok yang mendapatkan namanya dari seorang kyai kondang, KH. Toto Tasmara ini menjadi ikon nasyid Indonesia. SNADA memberikan jalan dan menjadi pioneer bagi tim-tim nasyid muda yang bermunculan secara cepat dan mengagumkan di seluruh pelosok nusantara. Merekalah kelompok nasyid pertama yang membawa nasyid ke sekolah, kampus, hotel, perhelatan pernikahan, konferensi, dan event lokal, nasional, regional, dan bahkan internasional.
Sejak dirintis tahun 1991 oleh Agus Idwar Jumhadi (Iid), Erwin Yahya (Ewink), dan M. Lukman Nunasyim (Lukman), SNADA telah membuat beragam kejutan. Bermula dari teknik bernasyid membagi suara, sambil berdiri, dan menghadap penonton. SNADA memberikan kejutan bagi blantika pernasyidan saat itu, dimana semua orang bernasyid dengan cara duduk, tanpa membagi suara, tiada unsur entertainment, dan monoton. Masuknya personil keempat, Alamsyah (Isa) tahun 1992, membuat kelompok ini lengkap dengan 4 suara.

Masuknya Alamsyah Agus (Aal) dan M. Iqbal Taqiudin (Iqbal) melengkapi rumusan nasyid mereka sehingga
seperti Boyz 2 Men pada saat itu. Iqbal yang mantan juara di berbagai festival lagu seperti Cipta Pesona Bintang dan Voice of Asia, membuat penampilan SNADA semakin kinclong pada masa itu.

Kepergian Isa di tahun 1995 karena kesibukan dan visi yang berbeda serta masuknya dua personil baru, Ikhsan Nur Ramadhan (Ikhsan) di bulan Maret 1999 yang notabene mualaf dan Teddy Tardiana Tarlanda (Kang Teddy) di bulan Nopember 2000, memberikan kejutan-kejutan lebih dahsyat bagi SNADA sekaligus blantika nasyid yang semakin marak dari tahun ke tahun.

Ikhsan yang mantan pe-‘basist’ dan Teddy yang penyanyi profesional membuat performa SNADA lebih sempurna, penuh ragam ekspresi suara, dan karakter serta kekuatan vokal yang jauh lebih prima.
Kemampuan olah suara Teddy melengkapi karakter vokal Iqbal. Terlebih lagi sejak anak-anak muda ini
mendapat gemblengan dari Sekolah Farabi— sekolah musik Dwiki Darmawan yang sejak lama sudah memberi support sangat positif terhadap nasyid di Indonesia terutama kepada SNADA.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More