Nasyid kami adalah pelita,penerang kegelapan dunia,penyinar jiwa-jiwa mujahadah,melangkah tegap gapai syahadah... Nasyid kami adalah bara api,pembakar peradaban jahili,lentera jiwa-jiwa mu'min sejati,setia menunaikan tugaskan suci...

Sabtu, 20 Maret 2010

Download Nasyid Izzatul Islam - Saatnya Kemenangan


1. Arti Kemenangan - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
2. Mars PKS - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
3. HYMNE - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
4. Kepada Jundullah - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
5. PKS Menang PKS Jaya - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
6. Indonesia Adir Sejahtera - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
7. Lembayung - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
8. Songsong Kemenangan - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
9. Islam Cinta Keadilan - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
10. Allah Bersamamu - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
11. PKS No. 8 - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
12. Kami Pejuang Keadilan - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
13. Bangkit Negeriku - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini
14. Hai Pemuda - Izzatul Islam Download Mp3 klik disini

Perhatian...!!! "Belilah kaset asli atau cd original dari albumnya atau gunakan nada sambung pribadi agar meraka tetap bisa berkarya"

Kamis, 18 Maret 2010

Nasyid Snada


Kelompok yang mendapatkan namanya dari seorang kyai kondang, KH. Toto Tasmara ini menjadi ikon nasyid Indonesia. SNADA memberikan jalan dan menjadi pioneer bagi tim-tim nasyid muda yang bermunculan secara cepat dan mengagumkan di seluruh pelosok nusantara. Merekalah kelompok nasyid pertama yang membawa nasyid ke sekolah, kampus, hotel, perhelatan pernikahan, konferensi, dan event lokal, nasional, regional, dan bahkan internasional.
Sejak dirintis tahun 1991 oleh Agus Idwar Jumhadi (Iid), Erwin Yahya (Ewink), dan M. Lukman Nunasyim (Lukman), SNADA telah membuat beragam kejutan. Bermula dari teknik bernasyid membagi suara, sambil berdiri, dan menghadap penonton. SNADA memberikan kejutan bagi blantika pernasyidan saat itu, dimana semua orang bernasyid dengan cara duduk, tanpa membagi suara, tiada unsur entertainment, dan monoton. Masuknya personil keempat, Alamsyah (Isa) tahun 1992, membuat kelompok ini lengkap dengan 4 suara.

Masuknya Alamsyah Agus (Aal) dan M. Iqbal Taqiudin (Iqbal) melengkapi rumusan nasyid mereka sehingga
seperti Boyz 2 Men pada saat itu. Iqbal yang mantan juara di berbagai festival lagu seperti Cipta Pesona Bintang dan Voice of Asia, membuat penampilan SNADA semakin kinclong pada masa itu.

Kepergian Isa di tahun 1995 karena kesibukan dan visi yang berbeda serta masuknya dua personil baru, Ikhsan Nur Ramadhan (Ikhsan) di bulan Maret 1999 yang notabene mualaf dan Teddy Tardiana Tarlanda (Kang Teddy) di bulan Nopember 2000, memberikan kejutan-kejutan lebih dahsyat bagi SNADA sekaligus blantika nasyid yang semakin marak dari tahun ke tahun.

Ikhsan yang mantan pe-‘basist’ dan Teddy yang penyanyi profesional membuat performa SNADA lebih sempurna, penuh ragam ekspresi suara, dan karakter serta kekuatan vokal yang jauh lebih prima.
Kemampuan olah suara Teddy melengkapi karakter vokal Iqbal. Terlebih lagi sejak anak-anak muda ini
mendapat gemblengan dari Sekolah Farabi— sekolah musik Dwiki Darmawan yang sejak lama sudah memberi support sangat positif terhadap nasyid di Indonesia terutama kepada SNADA.

Nasyid Shoutul Harokah


ShouHAR bediri di Bandung pada tanggal 31 Desember 2001 dibentuk atas dasar keinginan untuk menjadikan nasyid sebagai sarana penyebaran da’wah islam dan penyemangat para aktivis da’wah di seluruh penjuru dunia.
ShouHAR dirintis oleh para aktivis da’wah di Indonesia seperti Muhammad Taufik Ridlo, Lc., M.Dipl.Ec aktivis da’wah yang merupakan alumnus timur tengah juga pakar ekonomi syariah, Hilman Rosyad Syihab, Lc aktivis da’wah juga alumnus timur tengah yg mengambil keilmuan dibidang syariah, Rikrik Hartadi, Ridwan Solichin, Cecep D Hidayat, Raden Candra, Asep Irawan merupakan aktivis da’wah kampus dan sekolah ada juga Umar Rakhmatullah, Andhika (Drummer) juga personil ShouHAR yang sama merintis tim nasyid ini namun karena kesibukannya mereka tidak lagi bergabung di tim nasyid ini. Untuk posisi Drummer selanjutnya di isi oleh 2 orang pemuda yang memiliki background musik yg sarat pengalaman yaitu Bakti Prawira dan Raphael Prapanca.

Sudah 5 Album dan 1 Single Album direlease oleh ShouHAR selama 9 tahun berkiprah dibelantika dunia nasyid nusantara ini, Album pertama adalah “Derap Keadilan” (2003), Album “Tak Kenal Henti” (2005), Album “Ini Langkahku” (2006), Album “Bangkitlah Negeriku Harapan Itu Masih Ada” (2008), Album Kumpulan Nasyid Arab (2009) dan Album Single “Mars Wanita Keadilan” (2009)

Tampil diberbagai event nasional atau international dan perhelatan-perhelatan nasyid sudah tidak bisa dihitung, karena hampir bisa dipastikan jika ada event-event besar maka ShouHAR senantiasa diundang apalagi jika ada tema-tema tentang kemanusiaan dan perjuangan rakyat Palestina, berbagai daerah dinusantara pernah di sambangi ShouHAR untuk memberikan semangat da’wah melalui nasyid-nasyid perjuangannya yang merupakan ciri khas dari tim nasyid ini. Penghargaan yang pernah diperoleh ShouHAR adalah dari Kaukus Parlemen Palestina atas kepedulian ShouHAR dalam turut berpartisipasi membela Rakyat Palestina melalui karya-karyanya penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh ketua Parlemen Palestina di Jakarta (2009), Di Indonesia ShouHAR menduduki tangga teratas dalam chart Ring Back Tone untuk kategori Religi Indie.

Nasayid Izzatul Islam


Da Story of IZIS

Tim nasyid Izzatul Islam dibentuk oleh para aktifis dakwah kampus dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Depok. Di sela-sela kuliah, mereka aktif berlatih di mushalla kampus bernama Mushalla Izzatul Islam.

Tim nasyid FMIPA UI sendiri dibentuk lama sebelum rekaman album pertama Izis; SERUAN. Tim nasyid FMIPA UI telah ada sejak tahun 1992, anggotanya antara lain adalah Ust. Ahmad Sahal, Lc (Kaderisasi DPP PKS) dan Nurcholiq Ramdhan (Direktur PT.Nada Cipta Raya). Anggota lainnya keluar-masuk, tergantung kesibukan masing-masing. Kalau kosong, ya ikut latihan atau ikut pementasan.

Ada seorang personel yang cukup berbakat dan komitmen mengembangkan tim. Dialah Elva Wiseso. Dengan gigih, beliau mencoba membuat tim nasyid ini lebih profesional. Beberapa anggota potensial kemudian direkrutnya, salah satunya Novi Hardian. Pada perjalanannya, kedua personel inilah yang menjadi inti dari tim nasyid FMIPA UI.

Tahun 1994, saat mahasiswa baru hadir, Elva dan Novi rutin melatih beberapa mahasiswa baru itu untuk bergabung kedalam tim. Dari sinilah bergabung nama-nama Afwan Riyadi, Agus Suharyadi d an M Cholid Riza.

Tahun-tahun itu, tidak sah menyebut nama tim nasyid FMIPA UI atau Izzatul Islam tanpa menyebut satu nama : Bharata Adhi Dharma. Mas Bar (biasa dipanggil begitu) adalah penggubah semua nasyid Izis kala itu, dan sekaligus menjadi motivator spiritual tim. Beliau, bersama manajer Nurcholiq Ramdhan dan motor tim, Elva Wiseso; memberanikan diri membuat album tim nasyid FMIPA UI. Terkumpul 6 lagu karya Mas Bar, ust.Sahal dan pak Qodar Selamet (pendidik) serta diselingi 2 nasyid berbahasa Arab; jadilah tanggal 8 Desember 1994 tim nasyid FMIPA UI merekam album pertama mereka bertajuk SERUAN.

Tentu nama tim nasyid FMIPA UI kurang mengglobal. Maka dipilih nama baru untuk tim ini, yaitu tim nasyid Izzatul Islam. Diambil dari nama Mushalla kampus FMIPA UI serta misi tim dalam bernasyid, yaitu izzul Islam wa Muslimin (memuliakan Islam dan kaum Muslimin).

Anggota Izis pada awalnya selalu bergantian. Jumlahnya-pun sangat besar untuk ukuran tim nasyid; pernah hingga 23 orang! Ini dikarenakan program rekruting personel baru tim Izis karena personel lamanya banyak yang disibukkan dengan jabatan dalam struktur dakwah kampus. Nama program ini Primavera (ngikutin Kurniawan DY dkk). Dari program ini terlibatlah Eko Sudrajat.

Saat itu (medio 1994 – 1996), dunia nasyid tidaklah seperti sekarang ini. Nasyid hanya menjadi bagian dari hiburan dalam acara seminar-seminar Islam yang dahulu marak sekali. Sesekali saja ada acara pentas seni Islam. Namun Izis kala itu sudah lumayan “dikenal”. Paling tidak, kota Bandung, Yogya dan Solo pernah mereka sambangi. Juga terlibat dalam pementasan besar di TIM dan Erasmus Huis Jakarta serta Dago Tea House Bandung bersama 2 tim besar saat itu; Snada dan Suara Persaudaraan.

Tahun 1996, setelah meluncurkan 3 album (Seruan, Ramadhan dan Untuk Sebuah Cita), mas Bar mengundurkan diri dari Izis. Hal ini sempat menjadi pukulan besar mengingat beliau adalah penggubah nasyid serta motivator tim. But show must go on, kata orang sono. Izis haruslah tetap eksis dalam dakwah melalui nasyid.

Setelah badai krisis dan demonstrasi reformasi, Izis bersiap kembali berkiprah. Saat itu, jumlah personel amat menipis, tinggal 7 orang saja. Itupun 4 orang sudah lulus kuliah (Elva, Novi, Marzuki dan Eko). Namun dengan azzam kuat, lahir jugalah album Izis (yang mungkin paling dikenal) Kembali..!. Aransemen album ini digarap oleh Fathurrahman, teman dekat manajer Nurcholiq Ramdhan. Pada awalnya, Fathur diplot sebagai pengganti mas Bar; motivator di luar arena. Namun melihat kebutuhan tim, Fathur akhirnya menjadi personel tim nasyid. Dari sinilah, Izis melepaskan diri dari bayang-bayang FMIPA UI.

7 personel (Afwan, Agus, Cholid, Eko, Elva, Fathur dan Novi; sedang Marzuki pergi ke Rusia) yang terlibat dalam album Kembali..! inilah yang kemudian “ketiban rejeki” bisa berkeliling nusantara. Seluruh kota besar di pulau Jawa disambanginya. Juga beberapa kota di Sumatra. Jaulah (perjalanan) keluar kota ini berlanjut terus hingga promosi album Berderap di Jalan Panjang serta VCD Izis Marching Out.

Kerja yang cukup keras saat itu, dimana Izis menghasilkan 2 album dan 1 VCD serta menggelar 2 konser tunggal hanya dalam rentang waktu 2 tahun! Belum lagi kesibukan promosi ke berbagai daerah yang terus menguras tenaga. Tak heran, personel Izis kadang tidak lengkap dalam berbagai show. Juga beberapa personel drop fisiknya. Pernah, salah satu personel harus pulang menggunakan taksi kerumahnya setelah show di : Solo!

Show luar kota juga sedikit memiliki kenangan, paling tidak bagi Novi Hardian. Saat pernikahannya, Izis sedang manggung di Batam. Jadi tidak satupun personel Izis hadir dalam pernikahannya. Juga saat kelahiran putra pertama Novi, sang bapak baru itu sedang manggung di Tegal. Jadilah, momen perubahan status sebagai ayah itu tidak dihadirinya sendiri.

Momen besar Izis terjadi lagi di pertengahan tahun 2002. Elva sang motor tim, mengundurkan diri. Kegalauan cukup merasuk saat itu, namun tidak lama. Izis justru menambah 2 orang personel yang cukup mumpuni dalam musik; Muji Raharjo dan Noorahmat Pudyastomo.

Format nasyid Izis kembali mengalami pengayaan sejak masuknya 2 personel tersebut. Keduanya memiliki back ground musik klasik, menambah artistik aransemen musik Izis menjadi tidak asal teriak dan semangat saja.

Tahun 2004, kembali terjadi perombakan. Kali ini pada posisi manajer. Nurcholiq Ramdhan, pendiri serta manajer tim sejak berdirinya, mengundurkan diri karena kesibukannya menangani PT.Nada Cipta Raya yang saat itu berkembang amat pesat. Maka dimintalah Ali Amril, mantan personel Izis juga, untuk menangani tim.

Hasilnya-pun cukup dahsyat. Izis sukses menelurkan 3 album, 3 VCD serta 3 konser hanya dalam waktu 2 tahun!!! Penjualan album lama digenjot kembali, juga pementasan keluar kota kembali digelar setelah lama absen. Maka beberapa kota baru disambangi, antara lain Mataram, Denpasar, Serang serta Makassar. Thanks to him!

Yang terakhir bergabung dengan Izzatuislam adalah Sonny yang menggantikan Cholid dan Faturrachman. Album terakhir yang di release adalah "Saatnya Kemenangan" tahun 2009 yang merupakan album Izzatulislam ke 13 diusia Izis ke 15 tahun.

Rabu, 17 Maret 2010

Allah Bersamamu - Izzatul Islam


Allah pasti kan bersamamu
bila kau selalu bersama-Nya
Allah pasti kan menolongmu
bila kau menolong agama-Nya

Takwalah pada Allah agar Allah memudahkan
sgala urusan dan perjuangan kita
sungguh Allah kan bersama yang berjihad di jalan-Nya
sungguh Allah Maha Kuat dan Perkasa

Allah pasti kan bersamamu
bila kau selalu bersama-Nya
Allah pasti kan menolongmu
bila kau menolong agama-Nya

Keadilan yang kita perjuangkan
Kesejahteraan yang kan kita wujudkan
Membutuhkan keimanan serta keikhlasan
Dalam meniti jalan keridhoan

Allah pasti kan bersamamu
bila kau selalu bersama-Nya
Allah pasti kan menolongmu
bila kau menolong agama-Nya

Amalkan syariat-Nya tuk mendapat balasan-Nya
Keikhlasan tuk tegaknya keadilan
Keadilan di bumi nusantara
Untuk masyarakat adil sejahtera

Kami Pejuang Keadilan


Kutapakkan langkah dengan pasti
Kubentangkan panji di tiang tertinggi
Tinggalkan rayuan kemewahan dunia
Demi bangkitkan agama dan bangsa

Bergerak maju bak topan menerjang
Runtuhkan tirani yang angkuh menghadang
Turut barisan kami bersama bangun negri
Sambut seruan raih kemenangan

Kami pejuang keadilan
Takkan gentar rintangan menghadang
Selama nyawa dikandung badan
Tak selangkah pun surut ke belakang

Harta jiwa telah direlakan
Hanya Allah menjadi tujuan
Terus menerjang kedzaliman
Karna kami pejuang keadilan

( Prolog... )
Wahai kalian yang rindu kemenangan
yakinlah
tiada kemenangan tanpa perjuangan
tiada perjuangan tanpa pengorbanan
tiada pengorbanan tanpa iman
tiada iman tanpa kerja nyata
bersegeralah
sambut seruan perjuangan
Allahu Akbar!

Kepada Jundullah


(Reff)
Saat genderang perjuangan bertalu
Musuh tegak dihadapan
Teguhkan hatimu usahlah kau ragu
Wahai orang-orang beriman

Berdzikirlah sebanyak engkau mampu
Agar kemenangan jadi milikmu

Taatilah Allah dan Rasul-Nya
Qiyadah penghulu perjuangan
Tetap bersama dalam barisan
Buang segala ego nan hina

(Kembali ke Reff)

Hindarkanlah berbantahan
yang kan membuat hatimu gentar
dan menghilangkan kekuatan
karena Jundullah.. karena Jundullah
pantang terpencar

(Kembali ke Reff)

Jangan silau dengan jumlahmu
yang angkuhkan hatimu
Jangan silau dengan jumlahmu
yang angkuhkan hatimu

Riya dihadapan manusia
kau dihalangi insan dijalan-Nya
Riya dihadapan manusia
padahal Allah tahu apa yang kau kerjakan

(Kembali ke Reff)

Album : Saatnya Kemenangan
Munsyid : Izzatul Islam

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More